Hariannusantara.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto memimpin rapat koordinasi khusus tingkat menteri di kantornya, Jumat (19/10/2018). Rapat dimulai sekitar pukul 09.45 dan berlangsung tertutup. Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam rapat, di antaranya Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani, jajaran Kementerian Perdagangan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong.
“Hari ini kiami membahas satu hal yang sudah kami jadwalkan. Yang pertama akan membahas mengenai kelanjutan kerja sama dengan Korea Selatan mengenai pengembangan jet tempur. Kedua membahas tindak lanjut pengadaan pesawat Sukhoi SU-35,” kata Wiranto saat membuka rapat tersebut.
Indonesia melakukan kerja sama dengan Korea Selatan dalam mengembangkan jet tempur KFX/IFX, pesawat semi-siluman generasi 4.5. Kerja sama pengembangan pesawat ini sebatas pada pengembangan pesawat hingga mencapai prototipe. Dari enam prototipe yang akan dihasilkan, satu prototipe akan diserahkan kepada Indonesia. Kesepakatan kerja sama startegis (strategic cooperation agreement) program ini dilakukan pada 4 Desember 2015.
Baca juga:
– Jokowi Akui Pencairan Dana Lombok Ruwet
– Menilik Sosok Konglomerat Di Belakang Timses Jokowi-Ma’ruf
Sedangkan kesepakatan cost sharing dan kesepakatan penugasan kerja (work assignment agreement) dilakukan pada Januari 2016. Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia menanggung biaya program pengembangan sebesar 20 persen, sementara Korea Selatan 80 persen. Dalam 10 tahun pengembangan yang akan dilakukan hingga 2026, total biaya yang ditanggung Indonesia mencapai Rp 21,6 triliun.