Hariannusantara.com – Perundingan antara Korea Utara dan Korea Selatan akhirnya telah mencapai kata sepakat. Ketegangan yang tejadi di perbatasan antara kedua negara tersebut dipicu oleh adanya ranjau darat yang ditanam di zona Demiliterisasi (DMZ) yang melukai dua perwira tentara Seoul.
Pemerintah Korea Selatan menuduh penanaman ranjau darat tersebut atas perbuatan militer Korea Utara. Sehingga balasan serangan verbal yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan terus – menerus melalui pengeras suara di perbatasan untuk sebagai propaganda anti Pyongyang.
Lantas kemudian pihak militer Korea Utara melancarkan serangan dengan penembakan artileri disepanjang perbatasan. Pihak Korea Utara meminta pemerintah Korea Selatan untuk segera menghentikan aksi propaganda tersebut. Pihak Korea Utara mengancam bahwa akan melancarkan serangan militer yang lebih berbahaya lagi. Batas waktu yang diberikan oleh Korea Utara hanya sampai 22 agustus jam 05.00 sore.
Sekjen PBB telah memberikan usulan kepada Korea Selatan untuk melakukan perundingan dengan pihak Korea Utara agar dapat mencegah terjadinya peperangan. Namun tawaran perundingan itu baru dilayangkan beberapa jam sebelum berakhirnya batas waktu yang ditetapkan.
Presiden Korea selatan Park Gaenhye menegaskan bahwa “tidak akan menghentikan serangan verbal tersebut sampai pihak Korea Utara mau mengakui dan meminta maaf atas kejadian ranjau darat pada awal bulan Agustus lalu” saat diwawancarai kemarin 24 Agustus.
Namun hari ini 25 Agustus perundingan antara kedua belah pihak di perbatasan berlangsung lagi dan pihak Korea Utara menyatakan bersedia mengakui dan meminta maaf atas pristiwa ranjau darat tersebut. Begitupun sebaliknya pihak Korea Selatan dengan resmi menyatakan menghentikan aksi propagandanya. Hal itu disampaikan Kepala Keamanan Nasional Korsel, Kim Kwan-jin pagi tadi.
”Saya berharap bahwa kita dapat membangun hubungan Korsel dan Korut yang baru, di mana orang-orang kami (berharap untuk) dengan tulus untuk melaksanakan isu-isu yang disepakati dalam dialog dan membangun kepercayaan untuk kerja sama,” kata Kim Kwan-jin menegaskan.
Sementara itu, Pemerintah Korut melalui kantor berita KCNA, juga menegaskan bahwa kesepakatan damai kedua Korea telah tercapai.
Similar Posts:
- Trump dan PM Jepang Sepakat Minta Kim Jong Un Sudahi Program Balistik
- PBB Sebut Serangan ke Idlib Bencana Kemanusiaan Terburuk Abad 21
- Roket Hujani Wilayahnya, Israel Tuduh Iran Dan Suriah
- Donal Trump Geram Korsel Tak Mau Biayai Sistem Rudal THAAD Di Semenanjung Korea
- “Lawati Garis Merah”Kim Jong Un Akan Rudal Washington Saat Pilpres Amerika Serikat
- Mendikbud: UNBK Jadi Masalah Sekolah yang Ada Di Perbatasan
- Korea Selatan Pertimbangkan Bebas Wajib Militer Bagi Atlet Peraih Emas
- Sniper Israel Tembak Mati Lebih Dari 50 Demonstran Gaza
- Myanmar Tolak Tim Penyidik PBB Untuk Ungkap Kasus Rohingya
- Serangan Gas Kimia di Idlib Suriah Menewaskan Puluhan Warga Sipil
- Ini Cara Pertamina Merealisasikan ‘BBM Satu Harga’
- Israel Luncurkan Serangan Di Gaza
- Dianggap Biang Keladi, Zakir Naik Batalkan Kepulangannya ke India
- Janji ‘Denuklirisasi Nuklir’ Korea Utara Tak Akan Berdampak Besar Bagi Korea Selatan?
- Bom Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 22 Orang
- Selangkah Lebih Dekat Dengan Emas, Kapten Timnas Sepakbola Korea Selatan Punya Potensi Hindari Wajib Militer
- Bawa Pulang 8 Medali Emas, Atlet Angkat Besi Korut Dapat Bonus Rumah Dan Mobil
- TOP Big Bang Lulus Tes Kepolisian, Perkiraan Keberangkatan Rilis
- Para Member Selesaikan Wamil, Super Junior Rencanakan Comeback Akhir Tahun 2017
- Sempat Hebohkan Netizen Atas Penyakitnya, Jung Il Woo Diam Diam Sudah Berangkat Wamil
- Penambahan Kuota Haji, Antrian Lebih Pendek Dari 17 Menjadi 14 Tahun
- Atas Skandal Pelecehan Pada Sejumlah Idol, Lee Se Young Tolak Penghargaan
- Ryewook Super Junior Resmi Jalani Wajib Militer Hari Ini
- Tersandung Masalah Penyalahgunaan Kekuasaan, Presiden Korea Selatan Resmi Diberhentikan
- Renjun NCT Dream Punya Darah Korea Utara, Fans Heboh
- Damai dan Kondusif Sejak Pagi, Masa Demonstran 4 November Ricuh Akibat Tembakan Gas Air mata
- TOP Big Bang Telah Jalani Seleksi Wajib Militer Sebagai Polisi Tahun Ini
- Ternyata Bukan Song Hye Ko yang Bisa Buat Song Joong Ki Salah Tingkah
- Cerita Song Joong Ki Ketika dirinya Salah Tingkah
- Indonesia Makin Akrab, Investor China Siap Investasi Proyek Dari Kemenhub