Hariannusantara.com – Beberapa waktu yang lalu, santer terdengar berita pembubaran organisasi masyaraka (ormas) Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Saat dimintai keterangan terkait hal tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku tidak mempermasalahkan eksistensi HTI jika mereka hanya mengembangkan ajaran Islam saja.
“Dalam dialog itu, tentu ada hal-hal pokok yang saya sampaikan. Intinya, silakan berdakwah. Asal tidak menyentuh sendi-sendi berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila,” ujar Lukman Hakim Saifuddin, Rabu (17/5/2017).
“Dan itu sudah saya sampaikan dalam pertemuan itu (soal potensi reaksi masyarakat),” tuturnya.
Menurut Lukman, sebagai Negara demokrasi setiap warga Indonesia berhak untuk menyampaikan pendapat termasuk ajaran agama asal tidak bertentangan dengan ideologi Bangsa Indonesia. Pasalnya jika suatu ormas sudah menyentuh sendi-sendi bangsa terlebih mengancam keutuhan NKRI dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika maka ormas tersebut akan mendapati penolakan oleh masyarakat bahkan pembubaran seperti yang dihadapi oleh HTI saat ini. Hal ini sudah sering disampaikan oleh Lukman dalam pertemuan yang dilakukan dengan ormas keagamaan.
“Jangan ganggu NKRI dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.Karena inilah yang merekatkan kita.Kalau sudah menyentuh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, pasti akan menghadapi resistensi yang luar biasa,” kata Lukman.
Dilansir dari detik.com, masyarakat menilai HTI telah menyebarkan paham khilafah. Paham ini mereka gunkan dalam menyebarkan agama bahkan dakwah tersebut sudah menjadi bentuk kewajiban. Menurut Lukman paham khilafah merupakan sebuah bentuk konsep politik yang bertujuan untuk mengubah sistem pemerintahan di Indonesia sehingga NKRI yang berlandaskan Pancasila berganti sebagai Negara khilafah.
“Nah saya mengatakan khilafah itu adalah sebuah konsep politik.Karena itu tidak hanya mengubah pemerintahan.Tidak hanya mengubah sistem pemerintahan,” katanya.
Similar Posts:
- Pemerintah Pastikan Idul Adha 12 September 2016
- Penambahan Kuota Haji, Antrian Lebih Pendek Dari 17 Menjadi 14 Tahun
- Gerindra Sindir Said Aqil Soal Dukungan Untuk Jokowi Bak Beribadah
- Debat Alot Kasus Ahok, Irena Handono Beberkan Sejumlah Bukti
- Puisi ‘Ibu Indonesia’ Sukmawati Soekarnoputri Bisa Picu Konflik
- Said Aqil Sebut Lihat Langsung Bendera HTI Di peringatan Hari Santri
- Virus Zika Sudah Masuk Indonesia, Masyarakat Harap Waspada!
- Gerakan #2019GantiPresiden Dianggap Sebagai Makar Berkedok Demokrasi
- Pilpres 2019 Jadi Kontestasi Terakhir Prabowo
- Berpotensi Ramai Penonton, Laga Timnas U-16 Vs India Dipindah
- Bubarkan HTI, Yusril dan Fahri Hamzah Peringatkan Pemerintah Untuk Berhati-Hati
- Waspada! Ini Gejala Prediabetes, Selangkah Menuju Diabetes
- Politisi PDI Perjuangan Ajak Pendukung SBY Dukung Jokowi 2 Periode
- Anis Matta dan Fahri Hamzah Deklarasikan Garbi di Sulsel
- Ketua MPR Berharap Generasi Milenial Harus Lebih Cerdas Di Tahun Politik
- Shaheer Sheikh Mengaku Senang Jika Akan Kembali Sepanggung Dengan Ayu Ting Ting?
- Praperadilan Sukmawati Soal Penghentian Kasus Rizieq Shihab Ditolak
- Tersandung Kasus Dugaan Korupsi, Sylviana Murni Memilih Fokus Kampanye
- Gambar Pertanyaan Lucu
- Kalah 0-1 Atas Chelsea, Mourinho Kesal The Blues Main Bertahan
- Tuai Pro Kontra, PKS Jelaskan Makna Ulama Yang Diberikan Kepada Sandiaga Uno
- Ini Pernyataan Mantan Panglima TNI Yang Sebut Media Bodong Sebarkan Natuna Milik China
- Daftar harga susu hilo platinum
- Bank Indonesia Luncurkan Ulang Emas Logam 850.000
- GP Ansor Siap Buktikan Ceramah Abdul Somad Terkait HTI
- DPR Himbau Untuk Pasang Poster ‘Wanted’ Caleg Bekas Koruptor di TPS
- Dolar Meroket, Prabowo – Sandi Diminta Terus Serang Jokowi
- Menkopolhukam Wiranto Ajak TNI Untuk Berantas Terorisme
- ILC Tentang 4 November, Dari Tentara Syaitan Hingga Ketidakhadiran Din Syamsudin dan Bachtiar Nasir
- Djarot: Kasus Videotron Jakarta Selatan Sabotase Untuk Saya dan Ahok