Facebook Rambah Bisnis Kencan Online, Saham Induk Tinder Terjun 22 Persen

https://hariannusantara.com/wp-content/uploads/2018/05/Facebook-Rambah-Bisnis-Kencan-Online-Saham-Induk-Tinder-Terjun-22-Persen.jpg

https://hariannusantara.com/wp-content/uploads/2018/05/Facebook-Rambah-Bisnis-Kencan-Online-Saham-Induk-Tinder-Terjun-22-Persen.jpg

Hariannusantara.com Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO dari Facebook telah mengumumkan jika dalam waktu dekat akan meluncurkan layanan kencan. Informasi tersebut dikeluarkannya saat melakukan pidato pada pertemuan tahunan developer Facebook, F8, Selasa (1/5/2018) lalu.

Salah satu dampak dari pidato Mark yaitu anjloknya saham Match Group sebesar 22 persen. Match Group sendiri merupakan perusahaan induk yang menaungi Tinder, Match.com dan juga OkCupid. Mengutip BusinessInsider, Zuck mengatakan bahwa fitur baru dalam aplikasi besutannya ini akan memudahkan pengguna Facebook yang ingin menjalin hubungan serius yang dimulai dari dunia maya.

“Layanan baru Facebook ini, nantinya ditujukan untuk pengguna Facebook yang ingin membangun hubungan serius dalam jangka waktu yang lama,” kata Zuck.

Mendengar kabar tersebut, Mandy Gisberg selaku CEO dari Match Group segera mengeluarkan responnya.Tidak pernah menyangka akan bekerja sama dengan perusahaan besar seperti milik Zuck, Gisberg berharap akan ada angin segar yang membuat terobosan baru dengan hal pasangan yang ingin berhubungan serius.

Loading...

“Kami cukup terkejut, mengingat banyaknya data personal dan sensitif yang ada dalam wilayah ini (layanan kencan online),” ucap Gisberg.

“Kami memahami wilayah ini jauh lebih baik dari siapapun, masuknya Facebook hanya akan memberi angin segar yang baru,” tambahnya.

Selain Match Group, yang lebih terkejut saat mendengar kabar tersebut tentu saja berasal dari pihak investor. Akan tetapi menurut analis Wall Street, masuknya Facebook ke dunia kencan online ini tak akan merusak kondisi pasar saham.

“Kami percaya Facebook dapat membuat layanan kencan online yag baik, terlihat dari grafik sosialnya yang tidak tertandingi dan Facebook terbukti dapat mengelola fitur-fitur baru dengan baik,” ujar analis Samp Kemp Piper Jaffray.

Jaffary juga menambahkan jika pihaknya percaya akan sangat sulit bagi Facebook untuk mengajak penggunanya untuk bergabung dengan lananyan tersebut. Hal ini dikarenakan sebelumnya Facebook belum pernah memberikan layanan serupa.

Sebelumnya kasus serupa juga pernah dilakukan oleh perusahaan besar lain. Misalnya saat Amazon dengan beragam inovasi dan juga ekspansi bisnisnya yang berhasil membuat kelabakan beberapa perusahaan saingannya seperti Walgreens, Kroger, dan juga UPS.