Hariannusantara.com – Tragedi bom kembali terjadi pada Senin (14/5/2018) pagi dengan target Mapolrestabes Surabaya. Ledakan berawal saat ada dua sepeda motor yang melintas di depan Mapolrestabes Surabaya dan hendak masuk. Namun ketika petugas hendak memeriksa, tiba-tiba bom meledak dan korban bergelimpangan sesaat setelah ledakan terjadi.
Korban berasal dari polisi yang sedang berjaga di depan palang pintu masuk dan juga warga biasa. Dari para korban yang tergeletak, terdapat seorang anak dengan luka parah setelah terlempar seusai ledakan berlangsung. Melihat korban tersebut, seorang polisi dari Polrestabes Surabaya bergegas menghampiri dan menggendong anak usia 8 tahun yang kemudian diketahui berinisial Ais tersebut.
AKBP Roni Faisal Faton selaku Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya kemudian mengatakan jika baru mengetahui bahwa anak yang diselamatkan tersebut merupakan salah satu putri dari pelaku teror bom.
“Ini demi kemanusiaan, semuanya butuh pertolongan. Apalagi anak-anak,” ungkap Roni, Senin (14/5/2018).
AKBP Roni bercerita bahwa ia melihat seorang anak perempuan yang tersangkut di motor bersama dengan ibunya, persis setelah ledakan terjadi. Posisinya ada di dekat mobil minibus yang diketahui sedang antre masuk area Mapolrestabes Surabaya.
“Saya teriak, ‘berdiri Nak’. Saya takut mobil yang terbakar meledak,” ungkap Roni.
Saat anak perempuan tersebut mulai berdiri, polisi yang sudah mengenakan rompi antipeluru tersebut langsung menyambarnya. Menurut penuturan AKBP Roni, korban yang juga anak dari pelaku peledakan bom tersebut langsung dilarikan ke RS PHC Surabaya.
“Saya langsung angkat anak itu. Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit,” tutur Roni.
“Semoga anak itu cepat sembuh,” kata Roni.
Baca juga:
– Pengemudi Truk Tangki yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Surabaya Sidoarjo Akhirnya Menyerahkan Diri
– Benjamin Holst Pengemis Jerman Yang Mengemis di Surabaya Ternyata tak Mengidap Kaki Gajah
Menurut informasi yang disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, pelaku berjumlah 5 orang dimana termasuk anak perempuan yang selamat tersebut. Mereka diketahui adalah satu keluarga. Selain anak perempuan tersebut, empat anggota keluarga lain tewas di tempat.