Gunung Kerinci Erupsi, Bandara Depati Parbo Tutup Sementara

Gunung Kerinci Erupsi, Bandara Depati Parbo Tutup Sementara

Hariannusantara.com Berada di kawasan cincin berapi tentu saja membuat Indonesia memiliki sederet gung berapi yang masih aktif. Salah satunya adalah Gunung Kerinci yang berada di Jambi yang merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia, mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian 1.400 kaki dengan kecepatan 5 knot di udara. Dengan kondisi ini, Kerinci masuk level II atau Waspada. Para peminat wisata petualang dan pendaki dilarang mendekati Gunung Kerinci dalam jarak tiga kilometer.

Selain itu masyarakat desa sekitar yang merupakan petani juga dilarang mendekati gunung karena sewaktu-waktu bisa terjadi letusan serta terdapat gas-gas vulkanik yang membahayakan kehidupan. Secara Terpisah, prakirawan BMKG Provinsi Jambi, Octa Irawan menambahkan, awan tebal masih menutupi puncak Gunung Kerinci. Karena itu, pemantauan lebih sulit dilakukan. Berdasarkan citra satelit cuaca Himawari, pergerakan abu vulkanik menuju arah barat atau tepatnya ke arah Sumatera Barat.

“Pecinta alam wisata gunung kerinci dan masyarakat tetap tetang dan selalu waspada meski sudah ditetapkan ke level II,” kata Kabiro Humas Provinsi Jambi, Johansyah, Sabtu (29/9/2018).

Baca juga:
– Pasca Gempa Ratusan Narapidana Lapas Kelas IIA Palu Kabur
– Prabowo-Sandiaga Tetap Berjuang Raih Simpati Warga NU

Loading...

Gunung Kerinci mengeluarkan abu vulkanik sejak pukul 00.30 WIB dan pada pukul 16.00 WIB. Debu vulkanik tidak terdeteksi karena saat ini wilayah gunung Kerinci berawan. Dengan kondisi ini, dia menyarankan agar Bandar Udara Depati Parbo, yang merupakan bandar udara perintis di Kabupaten Kerinci agar tidak beroperasi sementara. Hal ini tentu saja bertujuan untuk keamanan dan keselamatan bagi para pengguna transportasi udara mengingat dalam kondisi semacam sangat tidak disarankan untuk menonaktifkan sementara layanan transportasi udara.