Pilpres Dan Pileg 2019: KPU Terapkan Satu TPS Hanya 300 Pemilih

KPU

KPU

Hariannusantara.comKomisi Pemilihan Umum (KPU) akan membatasi jumlah pemilih di satu tempat pemungutan suara (TPS) maksimal 300 pemilih untuk Pemilu 2019. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU RI, Ilham Saputra, ia mengatakan Pemilu 2019 dipastikan berjalan padat, apalagi dilakukan secara serentak, yakni pemilu presiden, DPR RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Dengan dilakukan secara serentak membuat proses pemilihan dipastikan berjalan lama. Masyarakat harus mencoblos lima lembar kertas suara.

“Kami membuat simulasi berdasar undang-undang yang menyebutkan satu TPS itu paling banyak 500 orang. Setelah kami melakukan simulasi tidak bisa menyelesaikan penghitungan di hari yang sama, sehingga kita kurangi 300 orang per TPS. Simulasi (500 orang) sudah diujicobakan di Tangerang dan Bogor. Setelah kami melakukan simulasi tidak bisa menyelesaikan penghitungan di hari yang sama,” ujarnya, Kamis (4/10/2018).

Batas maksimum satu TPS 500 orang, berimplikasi pada penambahan jumlah TPS di tiap daerah. Menurut dia lagi, apabila dalam catatan KPU terdapat 500 ribu lebih TPS se-Indonesia akan bertambah menjadi 850 ribuan TPS. Selain pengurangan jumlah pemilih di satu TPS, KPU juga tengah menggelar simulasi rekapitulasi penghitungan suara sistem paralel di tingkat kecamatan. Menurutnya, sistem paralel ini dilakukan secara pembagian kelompok. PPK akan dibagi maksimal empat kelompok penghitungan rekapitulasi surat suara. Apabila proses rekapitulasi hanya dilakukan oleh satu kelompok di satu kecamatan, maka dipastikan proses penghitungan akan memakan waktu yang lama.

Baca juga:
– Pilpres 2019 Jadi Kontestasi Terakhir Prabowo
– Tak Diloloskan Jadi Caleg, Wakil Ketua DPRD DKI Laporkan Komisioner KPU DKI ke Polisi

Loading...

“Nah, jadi ini yang menjadi catatan penting bagi kita agar proses penghitungan suara itu berlangsung lancer. Dengan banyak kotak suara karena digabung (pilpres dan pileg) maka kita perlu membuat penghitungan secara paralel. Kalau disatukan enggak akan sanggup, lama waktunya. Ini supaya cepat juga,” kata dia.