Hariannusantara.com – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, berencana untuk memangkas bantuan keuangan untuk Gaza. Abbas marah atas kesediaan Qatar untuk mendukung daerah pesisir yang dikuasai kelompok perlawanan Hamas itu. Menurut laporan Hadashot TV yang dikutip Arutz Sheva, Minggu (7/10/2018), Otoritas Palestina berencana untuk memotong sekitar Rp1,4 triliun dana bantuan yang diterima Gaza setiap bulannya.
Rencana ini berisiko memperburuk situasi yang sudah mengerikan di Gaza. Pejabat pertahanan senior mengatakan kepada Hadashot TV bahwa Abbas sangat frustrasi dengan Koordinator Khusus PBB untuk Perdamaian Timur Tengah Nikolay Mladenov, yang memfasilitasi kesepakatan yang akan membuat Qatar membiayai pembelian bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza. Sebelumnya pada hari Sabtu, surat kabar Al Akhbar Libanon melaporkan bahwa Qatar telah mulai mengirim dana ke Gaza melalui Israel, sementara menghindari Otoritas Palestina.
Menurut surat kabar itu, dana tersebut dimaksudkan untuk digunakan membayar enam bulan listrik bagi Gaza. Selait itu dana tersebut juga untuk membayar gaji para anggota Hamas di Gaza selama tiga bulan ke depan, menurut surat kabar itu. Abbas telah menolak langkah untuk meningkatkan pasokan listrik di Gaza kecuali ada kemajuan dalam pembicaraan rekonsiliasi Otoritas Palestina dengan Hamas.
Baca juga:
– Sniper Israel Tembak Mati Lebih Dari 50 Demonstran Gaza
– Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Seperti Apa Langkah Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina?
Konflik Hamas-Fatah telah berlangsung sejak 2007, ketika Hamas mengambil alih Gaza dari Fatah. Fatah dan Hamas kemudian menandatangani perjanjian rekonsiliasi pada Oktober lalu, di mana Otoritas Palestina akan kembali menguasai Gaza pada 1 Desember. Batas waktu itu awalnya akan dilakukan selama 10 hari dan kemudian dilaporkan menghadapi rintangan. Upaya untuk mengembalikan keduanya ke meja perundingan pun gagal.
Similar Posts:
- 6 Warga Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel Di Jalur Gaza
- Israel Luncurkan Serangan Di Gaza
- Kemenkes Palestina Instruksikan Penghentian Pasokan Obat-obatan dan Susu Ke Jalur Gaza
- Sniper Israel Tembak Mati Lebih Dari 50 Demonstran Gaza
- Roket Hujani Wilayahnya, Israel Tuduh Iran Dan Suriah
- Kembali Lakukan Serangan 2 Warga Palestina Jadi Korban Serangan Israel
- Presiden Turki Pastikan Bakal Usut Kasus Hilangnya Khashoggi
- Lakukan Aksi Solidaritas Mogok Makan, Puluhan Pemuda Palestina Alami Luka-Luka
- Kunjungi Kalijodo Farhat Abbas Klaim di Usung Partai Golkar
- Qatar Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Akaknkah FIFA Tunjuk Indonesia?
- Surat Suara Bekasi Selesai, Untuk DKI Jakarta Masih Diproses
- Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB, Seperti Apa Langkah Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina?
- Larangan Imigran Masuk AS, CEO Starbucks Rekrut 10 Ribu Pengungsi
- KPK Terima Laporan Terkait Aliran Dana ke Teman Ahok
- 3 Paslon Cagub Cawagub DKI Rata-Rata Habiskan Dana Rp 60 Miliar Untuk Kampanye
- Indonesia Timur Masih Gelap, ESDM Bakal Bangun PLTS dan PLTM
- Listrik Sering Padam, PDAM Situbondo Siapkan Lima Genset Besar
- Jokowi Akui Pencairan Dana Lombok Ruwet
- 10 Orang Tewas Akibat Teror Bom yang Terjadi di St. Petersburg Rusia
- Resmi Meluncur Di Indonesia, Ini Dia Harga Yang Diharapkan Untuk Nokia 3
- Amankan Ahok, Partai Politik Terbitkan SK Dukungan Benarkah Ahok Gagal Independen ?
- Jokowi Rekrut Kepala Daerah Jadi Timses, Gerindra Beri Respon!
- Kalahkan Timnas U-19, Pelatih Qatar Diganjar Kartu Merah
- Terkait Kepindahan Neymar Ke Real Madrid, Zidane Masih Enggan Berkomentar
- Lay EXO Tunjukan Senyumnya Setelah Dapatkan Surat Cinta
- Farhat Abbas : Tak Pilih Jokowi di Pilpres 2019 Bakal Masuk Neraka!
- Lay EXO Pingsan Di Bandara Sesaat Sebelum Bertolak Ke Hokaido
- Audrey Tang, Transgender Anarkis yang Jadi Menteri di Taiwan
- Golkar Kecam Fraksi DPRD Yang Terlibat Korupsi Dana Bantuan Gempa Lombok
- Zimbabwe Darurat Wabah Kolera