Hariannusantara.com – Setelah beberapa kali masuk dalam bursa calon Presiden, Penyanyi dangdut dan pimpinan group musik Soneta ini akhirnya membuat Partai sendiri untuk memuluskan keinginannya mencalonkan diri sebagai Presiden RI 2019 mendatang.
Setelah menggelar Press Conference beberapa bulan lalu dengan memperkenalkan pertai barunya Partai Idaman (Partai Islam Damai Aman) ini, Rhoma Irama mmenyampaikan bahwa partainya merupakan partai Nasional Religius sehingga tidak membedakan Suku Ras dan Agama dalam Kepengurusan Partainya.
Berbeda dengan partai islam lainnya, Rhoma Irama memiliki formula baru untuk struktur kepengurusannya, Jika pada partai nasional terdapat Dewan Pembina dan Partai Islam terdapat Dewan Syuro. Rhoma ingin menggabungkan keduanya sehingga dapat memperoleh kepengurusan dan ketokohan partai yang kuat.
Menurutnya untuk masalah kepengurusan dia tetap beranggapan sama yaitu The Right Man On The Right Place, sehingga tidak hanya untuk kelengkapan, namun juga untuk kapasitas dan kapabilitas pengurusnya tetap terjaga.
Similar Posts:
- Mengenal Partai Solidaritas Indonesia, Partai Modern Berbasis Anak Muda
- Mantan Panglima GAM Aceh Masuk Timses Prabowo-Sandiaga
- Reshuffle Kabinet : Presiden Jokowi Bongkar Pasang Kabinet Titipan ?
- Nama – Nama Menteri Hasil Reshuffle Jilid 2
- 4 Hal Yang Ditetapkan Dalam Ijtima Ulama II
- Milad Ke -67, Prabowo Didoakan Jadi Presiden 2019
- Di Temui Megawati, Jokowi Bahas Ekonomi dan Permasalahan Kabut Asap
- Papa Minta Hellicopter Jadi Trending Karena Usulan Pembelian Hellicopter Presiden
- Pengumuman UM PTKIN Nasional
- Elektabilitas PDIP Meningkat Pasca Kembalinya Soekarnois
- Gerindra Sebut Parpol Pro-Jokowi Maling
- Pilkada DKI : Mengungkap “Antek Asing” Yang Tidak Mendukung Sandiaga Uno
- Aksi Walk Out SBY Dari Deklarasi Kampanye Damai Jadi Kontroversi
- Gerakan #2019GantiPresiden Dianggap Sebagai Makar Berkedok Demokrasi
- Sejumlah Kader Deklarasikan Dukung Prabowo-Sandiaga, Suara Golkar Terbelah?
- Kekosongan Kekuasaan Hingga Latar Belakang Keluarga Yang Kuat, Buat Presiden Korea Selatan Bertahan Meski Jadi Tersangka Nepotisme
- N 219 Siap Roll Out, Indonesia Segera Miliki Pesawat Nasional
- Golkar Siapkan Sanksi Untuk Kader Pendukung Prabowo-Sandiaga
- NasDem Serang Balik Kivlan Zen Soal Tudingan Gandeng Komunis
- Deddy Mizwar Jadi Jubir Pasangan Capres Jokowi–Ma’ruf Amin
- Prabowo Berikan Komentarnya Mengenai Isu Sara Dalam Pilkada 2017
- Usai PAW Gamari, PKS Kembali Singgung PAW Fahri Hamzah
- Mengundurkan Diri Dari DPR, Kasus Ruhut Tetap Bergulir di MKD
- RASIO-LUCY PENANTANG BARU TRI RISMAHARIANI-WHISNU
- Safari Di Subang, Sandiaga Minta Bupati Terpilih Tak Terlibat Kampanye Pilpres
- Perubahan Bakal Calon Gubernur yang Diusung Gerinda Karena Ahok Terlalu Kuat ?
- Bubarkan HTI, Yusril dan Fahri Hamzah Peringatkan Pemerintah Untuk Berhati-Hati
- Suara Tak Cukup, PAN Terus Simulasi Calon Gubernur DKI Jakarta
- Pakde Karwo Beri Alasan Tak Lagi Pimpin Timses Prabowo Di Jatim
- Kunjungi Kalijodo Farhat Abbas Klaim di Usung Partai Golkar