Hariannusantara.com – Koordinator juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar, mengatakan kebebasan beragama rendah di 4 Tahun Jokowi karena lemahnya penegakan hukum. Menurut Dahnil, problem kebebasan beragama di era Jokowi bersumber dari ketidakadilan penegakan hukum. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) memberikan rapor merah kepada pemerintahan Jokowi.
KontraS mencatat, sepanjang 2014-2018 terdapat sekitar 488 kasus kebebasan beragama. Adapun jumlah korban pelanggaran kebebasan beribadah dan berkeyakinan mencapai 896 orang, terdiri dari 408 korban individu, 488 korban dalam bentuk kelompok. Dahnil menuturkan, di pelbagai kasus, penegak hukum cenderung tidak adil apabila pelakunya adalah kelompok mayoritas. Dia mengatakan kasus semacam ini sudah terjadi di banyak tempat dan menyangkut berbagai kelompok.
“Ini terkait dengan sikap adil para penegak hukum dalam banyak kasus. Karena dia adalah kelompok mayoritas, meskipun salah kemudian tidak dilakukan penegakan hukum. Ini terjadi di Papua, di Aceh, di banyak tempat terhadap berbagai kelompok,” kata Dahnil, Senin (22/10/2018).
Dahnil menambahkan, sikap Presiden Jokowi yang tidak tegas juga berkontribusi terhadap rendahnya indeks kebebasan beragama di Indonesia. Dia menyebut Jokowi sebagai ‘presiden yang tidak memimpin’.
Baca juga:
– Khofifah Deklarasikan Dukungan Untuk Jokowi-Ma-ruf Bersama Jaringan Santri Nasional di Malaysia
– Jokowi Sebut Kemenangan Di Jateng Penting
“Ketidakadilan itu kenapa bisa hadir, karena pemimpinnya lemah. Istilah saya presiden yang tidak memimpin. Presiden itu harus memimpin, tidak dikontrol oleh kelompok manapun sehingga bisa dengan mudah berlaku adil,” kata Dahnil mengkritik 4 tahun kepemimpinan Jokowi.
Similar Posts:
- 15 Menteri Masuk Timses Jokowi, Jubir Prabowo Beri Tanggapan
- Prabowo-Sandiaga Tetap Berjuang Raih Simpati Warga NU
- Prabowo Tanggapi Insiden Penganiayaan Ratna Sarumpaet
- Usai Diminta Ganti Kostum, Prabowo Tampil Nyentrik Dengan Rompu Jeans
- Demokrat Sayangkan Pernyataan Jokowi Soal Politikus Sontoloyo
- Tak Hanya Facebook, Presiden Jokowi juga Berkunjung ke Markas Google
- Amien Rais Sesumbar Bakal Ungkap Fakta Terkait Kasus Korupsi
- Jokowi Berikan Instruksi Terkait Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah dan Sekitarnya
- Fadli Zon Tuding Aksi Bagi-Bagi Sepeda Jokowi Sebagai Politik Uang Terselubung
- 4 Tahun Bersama, JK Ungkap Cara Memimpin Jokowi
- Politisi PDI Perjuangan Ajak Pendukung SBY Dukung Jokowi 2 Periode
- KPAI Mintai Pertangung Jawaban Pihak Facebook Atas Kaus Loli Candy
- Pemerintah Blokir Aplikasi Telegram, Apa Alasannya?
- Korea Utara Jadi Negara Dengan Pemerintahan Terburuk di Dunia
- Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin, Ridwan Kamil Tak Masalah Jika Nanti Pilihannya Kalah
- Undang Try Sutrisno dan BJ Habibie, Presiden Jokowi Minta Kritik dan Saran
- Bubarkan HTI, Yusril dan Fahri Hamzah Peringatkan Pemerintah Untuk Berhati-Hati
- Yenny Wahid Berlabuh Di Kubu Jokowi-Ma’ruf, Gerindra Sebut Suara Gusdurian Tetap Ke Prabowo
- Ribuan Masa Lakukan Demo dan Protes Atas Skandal Nepotisme Presiden Korea Selatan
- Pemerintah Myanmar Tahan Beberapa Anak Rohingnya Terkait Pemberontakan
- Kunjungan Ke Kantor Twitter Presiden Jokowi di Sugguhkan lagu Indonesia Raya
- Kekosongan Kekuasaan Hingga Latar Belakang Keluarga Yang Kuat, Buat Presiden Korea Selatan Bertahan Meski Jadi Tersangka Nepotisme
- Tinjau Tol Balikpapan Presiden Jokowi Percepat Pembangungan Infrastruktur
- Kubu Jokowi Terancam Jika Prabowo Pulangkan Rizieq
- Dianggap Melanggar Aspirasi, Ketua DPR Setuju Deklarasi #2019GantiPresiden Dibubarkan
- Kubu Jokowi: Alasan Amien Rais Minta Kalpolri Dicopot Tidak Jelas
- Jokowi Gandeng 400 Insinyur Untuk Bangun Rumah Ribuan Tahan Gempa di Lombok
- Di Twitter Presiden Jokowi Berbalas Pesan dengan Joey Alexander
- Kasus Ratna Sarumpaet Serupa Dengan Trik Pemenangan Donald Trump
- Berita Artis : Istri Sandy Tumiwa Berjanji Temani Suaminya Sampai Kapanpun