Hariannusantara.com – Teknologi pemindai sidik jari di layar nampaknya akan menjadi salah satu primadona anyar bagi pabrikan Android. Sejak diperkenalkan awal tahun ini, teknologi ini makin ramai diterapkan si masing-masing produk. Lantas, bagaimana dengan Apple?
Menurut prediksi analis industri Ming-chi Kuo yang dikenal sebagai ‘peramal ulung’, perusahaan yang memiliki logo buah apel tergigit tersebut masih belum berminat untuk menerapkan teknomogi ini di perangkat besutannya. Kuo yang bekerja di TF International Securities mengatakan jika Apple telah meninggalkan teknologi Touch ID (pemindai sidik jari) agar penggunaan layar di iPhone generasi berikutnya bisa lebih lebar.
Layaknya iPhone X yang dikeluarkan tahun lalu, tiga model iPhone yang dikabarkan akan segera meluncur pada 12 September 2018 mendatang bakal menggunakan teknologi pengenal wajah Face ID sebagai biometrik pengunci perangkat.
Dirangkum dari Apple Insider, Jumat (7/9/2018), Kuo mengatakan jika teknologi Face ID tersebut mendapat sambutan baik dari konsumennya, sehingga layak untuk dilanjutkan. Selain itu, alasan lain kenapa Apple kemungkinan bakal tak menggunakan teknologi in-display fingerprint scanner yaitu karena teknologi ini hanya bekerja secara optimal dengan tipe panel display OLED (seperti iPhone X). Sedangkan pihak Apple dikabarkan akan tetap menggunaka layar tipe LCD untuk perangkat paling murahnya.
Namun sebaliknya, Kuo justru meramal jika dunia Android bakal diramaikan dengan munculnya perangkat dengan pemindai sidik jari di layar. Kuo bahkan menyebutkan jika pada 2019 mendatang, flagship Galaxy S10 keluaran Samsung bakal menggunakan teknologi ini.
Baca juga:
– iPhone 2018 Bakal Meluncur Pertengahan September Ini?
– Daftar iPhone dan iPad yang Kebagian iOS 12
Menurut prediksi Kuo, teknologi in-display fingerprint scanner ini bakal mengalami pertumbuhan year-over-year sebesar 500 persen sepanjang 2019 mendatang. Jika dicocokkan dengan estimasi penjualan smartphone dengan pemindai sidik jari di layar-yaitu Vivo X21 sebanyak 3 juta unit, maka tahun depan teknologi tersebut bakal tersematkan ke 15 juta perangkat yang beredar di pasaran.