Tak Mampu Bersihkan Praktik Kotor di Lembaga Pemasyarakatan, Menteri Hukum Dan HAM Diminta Mundur

Tak Mampu Bersihkan Praktik Kotor di Lembaga Pemasyarakatan, Menteri Hukum Dan HAM Diminta Mundur

Hariannusantara.comMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly sudah terbukti tidak mampu membersihkan lembaga pemasyarakatan dari berbagai praktik kotor. Salah satunya adalah praktik dagang sel mewah. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian menegaskan, Yasonna lebih baik mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalannya itu.

Pasalnya, kasus di lapas sudah berulang-ulang dan masih terus terjadi. Hal itu dia ungkapkannya menanggapi inspeksi mendadak Ombudsman RI yang baru-baru ini menemukan kamar mantan Ketua DPR RI yang juga terpidana kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto yang berukuran lebih besar dan mewah ketimbang sel tahanan lain di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

“Saya kira baiknya Pak Yasonna mundur kalau tak bisa perbaiki LP. Atau nanti nunggu Pilpres tahun 2019 saja. Saya kira hukum itu harus ditegakkan ke semua pihak termasuk di sel. Apa sih inti sebetulnya dari LP itu. Intinya adalah setiap terpidana harus dapatkan hukuman setimpal dan kalau tidak ada keadilan yang akan terjadi adalah chaos,” jelasnya belum lama ini.

Baca juga:
– Menteri Agama Ijinkan HTI Berdakwa Asal Tak Sentuh Pancasila
– Benarkah Perataturan Menteri 32 Akan Menyelesaikan Masalah Transportasi Konvensional vs Tranportasi Online?

Loading...

Kasus Novanto sendiri sebenarnya juga telah menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu setelah drama penangkapannya yang cukup membuat gemas banyak kalangan masyarakat. Tak hanya Novanto yang mendapatkan perlakuan istimewa terkait dengan ruang sel. Salah satu terpidana korupsi, OC Kaligis bahkan dalam tayangan beberapa waktu lalu juga tercatat bisa membawa sebuah laptop, iPad, hingga ponsel ke dalam tahanan.