Sandiwara Hoax Ratna Sarumpaet Pengaruhi Elektabilitas Prabowo-Sandiaga

Prabowo-Sandiaga Tetap Berjuang Raih Simpati Warga NU5

Hariannusantara.com Ratna Sarumpaet mengklarifikasi kabar pengeroyokan dirinya sambil menangis di depan wartawan, Rabu (3/10/2018) siang. Aktivis itu menggelar konferensi pers di kediamannya di kawasan Jalan Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan. Ia mengaku mengarang kabar pengeroyokan dirinya. Sebelumnya Ratna mengaku telah mengalami pengeroyokan di daerah Bandung, Jawa Barat. Bahkan beberapa politikus sendiri juga ada beberapa yang sempat mengecam aksi pengeroyokan ini.

“Aku juga minta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak ini,” katanya.

Kabar pengeroyokan Ratna sempat mendapat perhatian dari Timses Prabowo-Sandiaga. Nama perempuan 69 tahun itu memang masuk dalam daftar juru kampanye nasional Timses Prabowo-Sandiaga.Bahkan, Prabowo sempat memberi pernyataan pers di Kertanegara, Jakarta Selatan, mengutuk pengeroyokan itu. Tak lama setelah Polri merilis temuannya, Timses Prabowo-Sandiaga seolah berubah sikap.

Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, menceritakan, sejak awal, Prabowo, Amien Rais, Djoko Santoso dan sejumlah tokoh tak pernah berburuk sangka dengan Ratna Sarumpaet. Sehingga, ketika Ratna datang dan menceritakan dia dianiaya, mereka prihatin dan berniat membantu. Saat itu pula, kata Dahnil, Prabowo ingin membantu Ratna Sarumpaet. Sempat ditunjuk menjadi salah satu juru kampanya nasional membuat  drama Ratna bisa berpotensi dimanfaatkan lawan politik untuk menjegal Prabowo-Sandiaga.

Loading...

Baca juga:
– Usai Sebarkan Berita Hoax, Ratna Sarumpaet Ditetapkan Sebagai Tersangka
– Prabowo Tanggapi Insiden Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Prabowo Subianto dalam konferensi persnya menyatakan tidak mentoleransi apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet. Ia mengaku bersalah menyebarkan sesuatu yang belum diyakini kebenarannya. Ia mempersilakan bila proses hukum berjalan. Menurut dia, Ratna harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.