Hariannusantara.com– Pihak berwenang Turki telah menempatkan tunangan jurnalis Arab Saudi yang dibunuh, Jamal Khashoggi dalam perlindungan polisi 24 jam. Meski begitu, tidak dijelaskan apa yang mendorong Turki mengambil langkah pengamanan tersebut. Jamal Khashoggi, seorang jurnalis terkemuka dan kolumnis untuk Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat (AS) menghilang pada 2 Oktober setelah masuk ke dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen yang diperlukan dalam pernikahan yang akan dilakukannya dengan tunangannya, Hatice Cenghiz.
Selama beberapa pekan setelahnya, Arab Saudi menyatakan tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap Khashoggi dan mengatakan pria berusia 59 tahun itu telah meninggalkan gedung konsulat. Namun, pada Sabtu, 20 Oktober, Riyadh akhirnya mengonfirmasi bahwa Khashoggi tewas di dalam konsulat setelah terlibat baku hantam. Arab Saudi menyebut kematian Khashoggi sebagai sebuah kesalahan besar. Kantor berita Anadolu yang dilansir Reuters, Senin (22/10/2018) melaporkan, kantor gubernur Istanbul telah menempatkan Cenghiz yang merupakan warga negara Turki dalam 24 jam perlindungan polisi.
Tetapi, pihak terkait tidak memberikan keterangan mengenai apa yang mendorong keputusan pemberian perlindungan tersebut. Pada hari Khashoggi menghilang, Cenghiz menunggunya selama beberapa jam di luar gedung konsulat dan saat tunangannya itu tidak juga muncul, dia segera menghubungi pihak berwenang, seperti yang sudah diinstruksikan oleh Khashoggi.
Baca juga:
– Turki Bertekad Ungkap Misteri Pembunuhan Khashoggi
– Ingin Lindungi Sekutu, AS Minta Bukti Rekaman Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi?
Kini kasus pembunuhan Khashoggi ini tentu saja menjadi salah satu sorotan tajam masyarakat dunia. Terlebih diduga adanya keterlibatan Putra Mahkota Kerajaan Arab, Muhammad Bin Salman. Terkait dengan kasus ini sendiri, Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Khashoggi. Namun hal ini tak meredam opini publik terkait dengan kasus pembunuhan jurnalis kenamaan ini.
Similar Posts:
- Beberkan Penyebab Kematian Jamal Khashoggi, Trump Tuduh Arab Saudi Berbohong
- Turki Bertekad Ungkap Misteri Pembunuhan Khashoggi
- Presiden Turki Pastikan Bakal Usut Kasus Hilangnya Khashoggi
- Jaksa Arab Saudi Sebut Kematian Jamal Khashoggi Direncanakan
- Arab Saudi Tak Akan Serahkan Pelaku Pembunuhan Khashoggi Ke Turki
- Lama Bungkam, Ini Komentar Perdana Putra Mahkota Saudi Tentang Kematian Khashoggi
- Ini Yang Diungkapkan Erdogan Ke MBS Soal Kematian Khashoggi!
- Terungkap! Jurnalis Arab, Jamal Khashoggi Dibunuh Dan Dimutilasi
- Temukan Banyak Bukti Kasus Khashoggi, Turki Serahkan Ke CIA
- Ingin Lindungi Sekutu, AS Minta Bukti Rekaman Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi?
- Pangeran Saudi: Kerajaan Bakal Cari Kambing Hitam Untuk Kasus Khashoggi
- Jokowi Harapkan Investigasi Kaus Jamal Khashoggi Bisa Transparan
- Trump Pastikan Sanksi Berat Jika Dugaan Khashoggi Dibunuh Benar Terjadi
- Inikah Sosok Profesor Yang Mutilasi Tubuh Khashoggi?
- Tunangan Beberkan Kronologi Hilangnya Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi
- Putra Mahkota Saudi Pancing Khashoggi Pulang dan Ditahan
- Penuhi Undangan Jokowi, Raja Salman Berkunjung ke Indonesia Untuk Masalah Bilateral
- 11 Nota Kesepahaman Antara Indonesia-Arab Saudi Yang Akan Ditandatangani Oleh Raja Salman
- 3 Hal Besar yang Akan Dibahas Lawatan Kenegaraan Raja Salman ke Indonesia
- Amerika Serikat Bicarakan Zona Aman Dengan Arab Saudi
- TKI ‘Pahlawan Devisa’ di Arab Kirim Devisa 24 Miliar Rupiah
- Penambahan Kuota Haji, Antrian Lebih Pendek Dari 17 Menjadi 14 Tahun
- Ternyata Kekayaan Raja Salman Kalah Dari Bill Gates
- Indonesia Siapkan Persiapan Penyambutan Untuk Kunjungan Raja Salman
- KPAI Mintai Pertangung Jawaban Pihak Facebook Atas Kaus Loli Candy
- Ketua PBNU Sikapi Pembakaran Bendera Tauhid Oleh Banser
- Rusia Lakukan Serangan Balasan Melalui Sektor Perekonomian Turki
- Raja Salman Bawa 25 Pangeran Kunjungi Indonesia Selama 9 Hari
- Ketampanan 25 Pangeran Arab Yang Ramai Di Media Sosial Sukses Membuat Kaum Hawa ‘Baper’
- Qatar Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Akaknkah FIFA Tunjuk Indonesia?