Jaksa Arab Saudi Sebut Kematian Jamal Khashoggi Direncanakan

Inikah Sosok Profesor Yang Mutilasi Tubuh Khashoggi

Ingin-Lindungi-Sekutu,-AS-Minta-Bukti-Rekaman-Pembunuhan-Jurnalis-Jamal-Khashoggi

Hariannusantara.comKasus pembunuhan yang menimpa Jamal Khashoggi memasuki babak baru. Jaksa yang menangani kasus itu menyebut, kematian jurnalis Arab Saudi itu direncanakan.  Menurut jaksa, keterangan tersebut diperoleh dari informasi yang diberikan pemerintah Turki. Sebelumnya, Khashoggi memang diduga dibunuh saat berada di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Kala itu, Khashoggi berencana untuk mengurus keperluan pernikahannya dengan sang kekasih. Namun nahas, setelah berjam-jam lamanya Khashoggi tak juga keluar dar gedung Konsulat dan dinyatakan hilang.

“Informasi dari pihak berwenang Turki menunjukkan bahwa tindakan tersangka dalam kasus Khashoggi telah direncanakan. Jaksa penuntut umum akan melanjutkan penyelidikan terhadap tersangka demi memperoleh keadilan,” kata jaksa penuntut umum dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Kamis (25/10/2018).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (23/10) mengatakan, pelaku pembunuhan Khashoggi berjumlah 15 orang. Erdogan juga meminta kepada Saudi untuk menyerahkan para tersangka agar diadili di Turki. Otoritas Arab Saudi telah mengamankan 18 orang yang diduga sebagai pembunuh. Sebanyak 15 orang yang ditahan adalah pelaku utama pembunuhan Khashoggi, tiga lainnya diduga sebagai kaki tangan.

Baca juga:
– Jokowi Harapkan Investigasi Kaus Jamal Khashoggi Bisa Transparan
– Lama Bungkam, Ini Komentar Perdana Putra Mahkota Saudi Tentang Kematian Khashoggi

Loading...

Khashoggi selama ini memang tegas menggoyang praktik-praktik korupsi di Arab Saudi. Ia bahkan menyebut Putra Mahkota Mohammad bin Salman melakukan cara-cara yang keliru dalam menjalankan pemerintahan. Saudi berulang kali membantah Khashoggi sudah tak bernyawa. Sampai akhirnya, Arab Saudi menyatakan Khashoggi meninggal akibat perkelahian dan belakangan mengakui bahwa itu merupakan kasus pembunuhan.