Penjelasan Lengkap di sertai Contoh Resensi Buku

Menurut KBBI atau kamus besar bahasa Indonesia, Resensi memiliki arti dan makna yaitu sebuah ulasan buku. Kata resensi sendiri berasal dari kata serapan bahasa Belanda “Resentie”. Karena untuk mempermudah penyebutan maka kata Resentie tersebut di serap dan di ubah menjadi resensi. Resensi buku merupakan ulasan dari seseorang yang telah membaca sebuah buku.

Resensi buku memiliki peran penting yang antara lain adalah sebagai sumber informasi terkait buku yang akan di baca orang lain. Dengan adanya resensi maka seseorang yang akan membaca sebuah buku dapat membaca ulasan dari buku tersebut terlebih dahulu untuk mengetahui apakah buku tersebut ia suka atau tidak. Resensi buku yang sama tentu akan berbeda karena resensi bisa di tulis oleh siapa saja yang telah membaca buku tersebut.

Banyak sekali beredar di internet sebuah resensi yang mengulas dengan tajam dari buku dengan berbagai sudut pandang. Pada artikel kali ini kami akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan resensi buku dan juga beberapa contoh resensi dengan jenis buku yang berbeda-beda. Simak penjelasan dari artikel yang ada di bawah ini.

Pengertian Resensi Buku

Sebelum membahas lebih mendetail perihal resensi buku, terlebih dahulu kita kupas apa pengertian dari resensi buku tersebut. Seperti yang sudah di singgung pada awal artikel, resensi adalah kata serapan dari bahasa Belanda yaitu Retentie yang memiliki arti menurut KBBI adalah sebuah ulasan buku. Dalam keterangan lain, resensi berasal dari bahasa Inggris yaitu revidere/recensie. revidere/recensie memiliki arti sebagai penilaian seseorang terhadap suatu hal.

Loading...

Resensi memiliki banyak manfaat baik itu untuk pembaca, pembuat resensi atau penulis buku tersebut sendiri karena secara tidak langsung orang yang meresensi buku telah mempromosikan buku tersebut. Di dalam sebuah ulasan buku atau resensi harus di sertakan identitas buku dan penulis serta menilai tulisan tersebut secara adil dan berimbang. Menulis resensi tidak boleh berdasar perasaan yang timbul di hati tanpa menilai buku tersebut secara objektif.

Dengan menulis resensi maka akan semakin memperkaya literasi. Karena dari satu buku bisa menghasilkan banyak sekali ulasan-ulasan yang sangat menarik untuk dibaca oleh orang-orang yang gemar membaca. Karena, dengan banyak membaca maka seseorang akan menjadi lebih peka terhadap banyak hal. Membaca juga merupakan sarana untuk melawan kebodohan yang ada di pikiran.

Manfaat Resensi Buku

Resensi buku memiliki segudang manfaat untuk penulis resensi sendiri, pembaca, calon pembaca buku, pengarang buku dan pihak penerbit. Adapun manfaat dari resensi itu sendiri antara lain adalah sebagai berikut.

Sebagai bahan pertimbangan

Manfaat pertama dari menulis resensi adalah resensi buku tersebut bisa menjadi pertimbangan oleh orang yang membaca resensi tersebut agar membaca buku yang telah di tulis resensi nya. Dengan menulis resensi yang adil dan objektif, juga pembahasan yang mendalam dan dengan bahasa yang menarik maka akan memungkinkan banyak pembaca resensi untuk mencari tahu dan membaca buku yang telah di tulis resensi. Jika di tarik secara keseluruhan, menulis resensi artinya kamu telah memberikan sumbangsih untuk literasi negeri dengan merekomendasikan bacaan-bacaan yang berkualitas yang kamu ulas dalam tulisan resensi buku tersebut.

Sumber penghasilan

Manfaat lain dari menulis resensi buku adalah bisa menjadi sumber penghasilan bagi penulis resensi. Dewasa ini banyak sekali media massa maupun media online yang membuka kesempatan bagi para penulis resensi untuk mengirimkan tulisan mereka ke media-media tersebut. Jika tulisan tersebut di terima dan di terbitkan, maka penulis resensi akan mendapatkan imbalan berupa uang dengan jumlah yang telah tertera di syarat dan ketentuan media tersebut. Salah satu media online yang membuka kesempatan untuk kamu mengirimkan tulisan resensi buku adalah Berdikari Book.

Kamu bisa mencari tahu sendiri syarat dan ketentuan yang di wajibkan dalam menulis resensi di Berdikari Book tersebut. Terkadang juga ada penulis-penulis Novel yang memberikan sayembara untuk menuliskan resensi dari novel miliknya tersebut dengan imbalan uang jutaan. Salah satu penulis terkenal yang belum lama ini menerbitkan novel terbaru bertajuk “Helen dan Sukanta”, yaitu Pidi Baiq. Pidi Baiq membuat sayembara penulisan resensi novel Helen dan Sukanta dengan total hadiah sebesar 5 juta rupiah.

Sarana promosi buku

Manfaat lain dari menulis resensi adalah sebagai sarana untuk mempromosikan buku. Semakin banyak resensi yang di tulis maka informasi perihal buku tersebut semakin tersebar luas. Semisal ada seseorang yang menulis resensi sebuah buku di media sosial facebook. Tulisan resensi tersebut di like oleh orang sebanyak 100 like dan mendapat komen 50 komentar. Walaupun belum tentu juga 100 like tersebut sudah membaca tulisan resensi namum paling tidak mereka telah melihat tumbnail atau gambar cover buku yang kamu post bersamaan dengan resensi. Semakin banyak orang yang menulis resensi buku maka promosi buku tersebut semakin meluas. Dan promosi yang di dapatkan oleh buku tersebut gratis karena si penulis resensi menulis dengan bertimbangan bahwa buku tersebut sangat layak di baca banyak orang.

Mengembangkan kreativitas

Manfaat berikutnya dari menulis resensi adalah dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas dari si penulis resensi. Hal ini bisa terjadi karena penulis resensi bisa merangkum apa yang telah di baca dan ia tuangkan kembali dalam bentuk tulisan dengan kalimat yang berbeda. Dengan membaca seseoran meningkatkan kemampuan untuk menulis. Dengan menulis seseorang akan dapat mengembangkan gagasan dan imajinasi yang menumpuk di dalam pikiran. Siapa tahu bermula dari penulis resensi lama-lama bisa menjadi penulis buku atau novel yang best seller seperti Fiersa Besari, Puthut EA, Pidi Baiq, Eka Kurniawan dan lain sebagainya.

Tujuan Resensi Buku

Setelah kita bahas mengenai manfaat dari menulis resensi untuk berbagai macam pihak mulai dari pembaca, penulis dan penerbit, selanjutnya akan kami ulas mengenai tujuan dari menulis resensi yang mungkin belum kamu ketahui. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari menulis sebuah resensi buku.

Untuk Mengulas Buku

Tujuan menulis resensi pertama tidak lain adalah untuk mengulas sebuah buku yang telah di baca. Setelah seseorang membaca sebuah buku dan ia merasa buku yang telah di baca perlu di baca oleh orang lain juga, maka salah satu cara yang bisa di tempuh adalah dengan menulis resensi. Dalam menulis resensi dari sebuah buku tidak hanya mengulas isi dari buku tersebut saja. Resensi buku bisa mulai dari mengulas cover dan segala macam hal yang berkaitan dengan buku tersebut.

Menyampaikan Informasi Dengan Mudah

Tujuan berikutnya dari menulis suatu resensi buku adalah dapat menyampaikan sebuah informasi dengan mudah. Semisal kamu telah membaca sebuah buku yang kamu rasa memberi banyak sekali pemahaman-pemahaman baru dan kamu bisa menyampaikan informasi tersebut dengan cara menulis resensi. Dengan kamu menulis resensi maka kamu telah menyampaikan intisari dari buku yang sudah kamu baca.

Membantu Memberi Pertimbangan Bagi Pembaca

Tujuan berikutnya dari menulis resensi adalah bisa menjadi pertimbangan bagi pembaca yang belum membaca buku atau novel yang telah kamu tulis resensi nya. Ketika tulisan mu yang mengulas buku atau novel menarik minat baca seseorang, maka kemungkinan besar orang tersebut akan mencari tahu dan membaca buku yang telah kamu tulis resensi nya.

Memberi Pencerahan Dari Kebingungan

Tujuan lain dari menulis resensi sebuah buku adalah bisa memberikan pencerahan kepada seseorang yang sedang bingun dalam mencari buku bacaan. Dengan adanya ulasan mengenai sebuah buku maka besar kemungkinan orang tersebut akan tertarik dan membaca buku yang kamu tuliskan ulasan atau resensi nya. Resensi yang bisa menarik perhatian pembaca pasti akan dapat membuat pembaca mencari bacaan yang di ulas oleh penulis rensi.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Membuat Resensi Buku

Dalam membuat sebuah ulasan atau resensi buku tidak boleh sembarangan dan asal-asalan karena ada aturannya. Menulis resensi mempunyai aturan tersendiri yang harus melingkupi beberapa unsur-unsur yang wajib tertera di dalam suatu ulasan atau resensi. Berikut ini adalah beberapa unsur yang wajib ada di dalam sebuah ulasan atau resensi buku.

1. Identitas Buku

Hal pertama yang wajib adalah tentu saja adalah mengenai identitas dari buku. Identitas dalam hal ini meliputi nama penulis dan judul buku atau novel karangan tersebut. Percuma saja menulis resensi dengan baik dan benar serta dapat menarik perhatian pembaca namun tidak menyertakan judul dan pengarang. Karena pembaca resensi mu tidak bisa mengetahui novel atau buku mana dan siapa pengarang nya yang kamu ulas atau di tulis resensi nya. Karena itu maka menulis identitas dari sebuah buku dalam ulasan atau resensi adalah suatu keharusan dan kewajiban. Adapun beberapa unsur di dalam identitas buku yang harus tertera dalam ulasan atau resensi antara lain adalah,

  • Judul Buku

Di dalam sebuah resensi buku harus di tulis judul buku yang ada di dalam cover dari buku atau novel yang akan di tulis resensi nya.

  • Nama Pengarang

Nama pengarang harus tertera di dalam sebuah ulasan atau resensi dari buku tersebut agar pembaca bisa mengetahui siapa yang mengarang dan menulis cerita tersebut.

  • Nama Penerbit

Nama penerbit juga wajib di tulis sebagai media yang telah menerbitkan buku atau novel yang telah di ulas dalam sebuah resensi.

  • Jumlah Halaman

Jumlah halaman dari sebuah buku harus di tulis agar pembaca resensi bisa sedikit mempunyai gambaran tentang buku atau novel tersebut

  • Tahun penerbitan

Tahun penerbitan dari buku yang di ulas atau di tulis resensi juga harus di cantumkan sebagai informasi untuk pembaca resensi.

  • Nomor Edisi Terbit

Dengan mencantumkan nomor edisi terbit maka pembaca bisa mengetahui ulasan atau resensi yang kamu tulis tersebut ketika buku atau novel telah di cetak ke berapa.

2. Ikhtisar Buku

Unsur berikutnya yang wajib ada di dalam sebuah resensi buku adalah ikhtisar. Ikhtisar merupakan intisari dari buku yang sedang di ulas atau dibuat resensi. Semisal sebuah novel maka ikhtisar yang di tulis adalah cakupan atau kejadian penting yang ada di dalam novel tersebut. Karena novel memiliki alur ceritanya sendiri dan tidak akan mungkin mengulas semua bab mulai dari awal hingga akhir. Jadi ikhtisar untuk buku novel hanya kejadian atau adegan inti atau juga ringkasan dari inti cerita dalam novel tersebut. Berbeda genre buku maka beda juga untuk ikhtisarnya. Sebagai contoh adalah buku dengan genre ilmiah. Untuk buku karya ilmiah yang di tulis berdasar fakta dan data serta tidak memiliki alur cerita maka penulis resensi bisa membuat sinopsis dari buku ilmiah tersebut agar dapat memberikan sedikit gambaran mengenai buku asli yang di ulas tersebut.

3. Pengarang Buku

Unsur berikutnya yang wajib di cantumkan dalam sebuah ulasan atau resensi buku adalah pengarang buku. Hal ini menjadi penting selain untuk dapat memberi informasi kepada pembaca terkait siapa pengarang buku tersebut, juga dengan mencantumkan pengarang buku kamu telah mengapresiasi dan menghargai buah pemikiran dari pengarang buku tersebut. Mencantumkan pengarang buku adalah unsur yang wajib dan tidak boleh di abaikan penulis buku tersebut. Karena tanpa adanya pengarang atau penulis buku yang kamu buat resensi tersebut maka kamu tidak mungkin bisa mengulas sebuah karya buku atau novel. Maka dari itu ketika kamu menulis resensi sebuah karya tulis maka kamu wajib mencantumkan nama pengarang atau penulis buku.

4. Keunggulan Buku

Unsur berikutnya yang wajib ada di dalam sebuah resensi buku adalah perihal keunggulan dari buku tersebut. Penulis resensi harus dapat menuliskan kelebihan dari buku tersebut. Semisal bagi si penulis resensi sendiri tidak menyukai secara keseluruhan buku yang akan ia tulis resensi nya, akan tetapi penulis resensi harus dapat menemukan kelebihan dari buku yang ia tuliskan resensi atau ulasan. Dengan menulis kelebihan dari buku tersebut maka akan membuat para pembaca resensi yang kamu tulis menjadi tertarik untuk membeli buku tersebut. Karena itulah untuk menulis sebuah resensi buku harus berdasar sudut pandang yang objektif.

5. Kelemahan Buku

Unsur terakhir yang harus ada pada sebuah ulasan atau resensi buku adalah kelemahan dari buku. Itulah pentingnya menulis resensi dengan menggunakan sudut pandang objetif. Karena jika hanya berdasarkan sudut pandang subjektif, jika penulis suka dengan buku tersebut maka akan di lebih-lebihkan dan jika penulis tidak suka dengan buku nya maka akan di jelek-jelekan. Menulis kelemahan dari sebuah buku bisa menjadi saran dan masukan untuk penulis buku atau novel tersebut. Meskipun si penulis resensi tidak memiliki karya buku seperti pengarang buku yang ia resensikan, namun untuk dapat memberi saran, masukan atau bahkan kritikan tidak harus menunggu seseorang memiliki karya terlebih dahulu. Namun harus di garis bawahi bahwa menulis kelemahan dan kelebihan dari suatu buku harus berdasar sudut pandang yang objektif dan tidak memihak di salah satu dari kelebihan atau kelemahan. Menulis resensi novel atau buku harus menerapkan sikap berlaku adil sejak dalam pikiran

Contoh Resensi Buku

Setelah kami menjelaskan panjang lebar mengenai sebuah resensi, semoga kamu dapat memahami dengan jelas seperti apa resensi buku tersebut. Berikutnya untuk lebih memperjelas gambaran mu mengenai sebuah resensi buku, kami akan memberikan beberapa contoh resensi buku yang bisa kamu baca dan siapa tahu bisa tertarik untuk membaca buku aslinya. beberapa contoh resensi buku telah kami sajikan untuk dijadikan bahan referensi dalam penulisan :

1. Contoh Resensi Buku Fiksi

Contoh resensi pertama adalah mengulas buku fiksi. Buku fiksi memiliki berbagai macam genre, salah satunya adalah novel. Ulasan kali ini adalah buku fiksi dengan genre roman.

Identitas Buku

Judul Buku: Bumi Manusia

Pengarang: Pramoedya Ananta Toer

Penerbit: Lentera Dipantara

Cetakan ke : 17 Januari 2011

Jumlah Halaman: 535 Halaman.

Sinopsis Buku

Bumi Manusia menceritakan tokoh utama yang bernama Minke. Nama aslinya sendiri tidak pernah di sebutkan oleh dirinya sendiri bukan karena Minke orang yang misterius. Namun karena Minke telah meninggalkan segala yang melekat pada nama nya sendiri. Minke adalah seorang asli pribumi yang bersekolah di sekolah eropa. Sekolah tersebut hanya di isi oleh kebanyakan orang eropa atau belanda dan pribumi sendiri hanya yang memiliki kasta tertinggi.

Bersekolah di sekolah eropa membuat diri Minke sedikit demi sedikit mengalami perubahan dan mulai menanggalkan ke-jawaan nya. Ia tumbuh bersama dengan ilmu pengetahuan eropa yang sangat mengagumkan. Suatu hari Minke di ajak oleh seorang kawan yang bernama Robert Surhorf untuk mengunjungi sebuah rumah milik teman Robert Surhorf. Rumah tersebut berloteng kayu dengan terdapat papan bertuliskan : boerderij buitenzorg.

Ajakan Robert Sunhorf sendiri tidak lain adalah sebuah tantangan dengan nada ejekan kedapa Minke apakah bisa menaklukan seorang perempuan cantik yang merupakan adik dari teman Sunhorf tersebut. Perempuan tersebut adalah Annelies Mellema. Seorang gadis cantik campuran pribumi dan totok eropa. Annelies Mellema lebih suka menyebut dirinya sebagai pribumi. Singkat cerita, Minke langsung mengagumi kecantikan paripurna dari Annelies Mellema.

Minke dan Annelies larut dalam obrolan hangat tentang perbotan rumah di Boerderij buitenzorg ketika seorang wanita pribumi menghampiri mereka. Ia kerap kali di sapa dengan nama Nyai Ontosoroh. Mama dari gadis cantik bernama Annelies. Nyai Ontosoroh dahulu merupakan seorang gundik atau simpanan dari bangsawan belanda. Ia di jual oleh orang tuanya sendiri ketika berusia 13 tahun dan di jadikan sebagai gundik oleh Tuan Mallema. Minke tidak sedikitpun melihat sisi rendah dari seorang Nyai Ontosoroh.

Meskipun seorang gundik, namun Nyai Ontosoroh memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai banyak hal sehingga Minke menjadikan Nyai Ontosoroh sebagai guru. Minke di minta untuk tinggal dan menetap oleh Nyai Ontosoroh di rumahnya karena Annelies sangat mencintai Minke. Minke ingin tinggal di rumah milik Nyai Ontosoroh tersebut namun mendapat banyak tantangan. Yang pertama dari keluarganya sendiri yang tidak mengizinkan untuk tinggal satu atap dengan mantan gundik. Mau menaruh dimana kehormatan keluarga jika anaknya tinggal satu atap dengan gundik?

Tantangan lain datang dari pihak sekolah yang mengancam dengan alasan moral akan memberhentikan Minke dari sekolah. Minke melawan semua tantangan tersebut karena ia orang terpelajar. Dalam buku Bumi Manusia tersebut terdapat kutipan yang membuat Minke memutuskan untuk bersedia tinggal bersama Annelies dan Nyai Ontosoroh. Kutipan tersebut adalah “kau terpelajar. Sudah semestinya mampu berlaku adil sejak dalam pikiran”.

Semua tantangan tersebut Minke hadapi hingga akhirnya dia menikahi Annelies secara islam dan tetap melanjutkan sekolah. Pernikahan mereka berdua kemudian di permasalahkan oleh pengadilan kulit putih yang tidak mengakui secara sah pernikahan mereka. Hingga akhirnya Minke dan Annelies kalah dalam gugatan pengadilan dan Annelies di putuskan untuk di pulangkan ke negera Belanda. Nyai Ontosoroh mencoba menenangkan Minke dengan kalimat bijak yang menjadi kutipan paling mengenai dari buku Bumi Manusia ini. “Kita kalah. Namun kita sudah melawan, Nyo. Dengan sebaik-baiknya, dengan sehormat-hormatnya”.

Kelebihan Buku

Buku Bumi Manusia sangat cocok di baca oleh kalangan remaja dan para pelajar karena di dalam buku tersebut sarat akan makna yang berguna untuk kehidupan. Kutipan-kutipan di dalam buku Bumi Manusia ini juga sangat mengena dan bisa menjadi refleksi untuk pikiran pembaca. Membaca buku Bumi Manusia membawa kita terbang menuju dimensi ketika Belanda menjajah negeri ini. Kita di bawa oleh Pram agar bisa merasakan kerangkeng penjejahan yang membatasi pribumi.

Kekurangan Buku

Sayangnya, di dalam buku Bumi Manusia ini terdapat banyak kosa kata yang sulit dan untuk orang yang pertama kali membaca karya Pramoedya Ananta Toer tentu akan merasa bingung dan kesulitan memahami kosa kata tersebut. Buku ini akan sulit di pahami jika belum terbiasa membaca karya sastra bertema semacam Bumi Manusia ini.

2. Contoh Resensi Buku Non Fiksi

Identitas Buku

Judul : Enaknya Berdebat Dengan Orang Goblok

Penulis : Puthut EA

Penerbit : Shira Media

Cetakan : Oktober 2018

Isi : 236 hlm

Sinopsis Buku

Membaca tulisan-tulisan karya dari Puthut EA yang berupa kumpulan Esai dengan jumlah 55 esai ini sangatlah menarik. Mas Puthut EA mampu memaparkan banyak hal dengan jelas dan menarik karena di sisipi guyon yang bikin para pembaca akan ketawa ngakak. Mas Puthut dalam menulis esai-esai tersebut tidak sedikitpun terkesan ingin menggurui. Ia lebih menonjolkan kesan friendly dan bercerita seperti seorang kawan yang sedang ndopokan.

Diawali dengan esai yang berjudul “siapkah jika suatu saat kita sakit dalam waktu yang panjang?”, Puthut EA menceritkan tentang seorang penulis yang bernama Cak Rusdi. Ketika Cak Rusdi Sakit ia melihat bahwa sosok Cak Rusdi memiliki kawan-kawan yang setia menemai. Mas Puthut mempertanyakan kepada para pembacanya apakah jika suatu saat kita sakit akan mendapat sokongan berupa daya dukung sosial dari orang sekitar. Sedari tulisan pertama dalam buku ini mas Puthut menampar diri kita dengan hal-hal yang tidak di inginkan yang mungkin bakal terjadi di masa mendatang.

Kemudian tulisan-tulisan selanjutnya dalam buku Enaknya Berdebat Dengan Orang Goblok ini mas Puthut bercerita tentang media online yang dia kelola yaitu Mojok.co. Tentang banyak hal yang terjadi di media online tersebut. Kita mendapat gambaran yang sempurna tentang kondisi literasi digital yang mas Puthut paparkan dalam esainya. Sentilan mengenai rokok dan anti rokok juga tak lupa mas Puthut hadirkan dalam buku ini.

Beliau membuka wawasan kepada pembaca bahwa selama ini antara rokok dan industri farmasi yang getol menyuarakan anti rokok adalah hanya perang dagang semata. Dari buku ini saya mengetahui bahwa ternyata industri farmasi juga menjual nikotin, sama seperti rokok. Hanya saja nikotin yang dijual oleh industri farmasi memiliki daya dukung yang kuat dari pemerintah sehingga tidak dilarang-larang.

Banyak hal lain yang sangat menarik di dalam buku ini. Tentu tulisan-tulisan esai dari mas Puthut EA ini dengan menggunakan ciri khas nya yaitu “sedikit nakal, banyak akal”.

Kelebihan Buku

Buku Enaknya Berdebat Dengan Orang Goblok akan membuka wawasan dan pengetahuan mu tentang banyak hal. Buku ini juga akan memberi mu hiburan sejenak dengan diksi-diksi yang lucu dan menggelitik.

Kekurangan Buku

Buku Enaknya Berdebat Dengan Orang Goblok terlalu kasar untuk dibaca oleh orang-orang yang memiliki pola pikir close minded.