Zimbabwe Darurat Wabah Kolera

Zimbabwe Darurat Wabah Kolera

Zimbabwe Darurat Wabah Kolera

Hariannusantara.com –  Otoritas Zimbabwe tidak melakukan pengumpulan sampah selama berminggu-minggu. Akibatnya, warga Harare membuang sampah sembarangan hingga menyebabkan organisme penyebab Kolera berkembang. Menteri Kesehatan baru Zimbabwe, Obadiah Moyo, pekan lalu mengatakan kepada wartawan bahwa pasokan air yang minim, saluran pembuangan yang tersumbat, dan pengelolaan limbah yang buruk, menyebabkan wabah kolera di Ibu Kota, Harare, semakin parah.

“Jumlahnya semakin banyak setiap hari, dan hingga kini, terdapat lebih dari 2.000 kasus, dan total ada 20 kematian. Kami mencari solusi atas masalah ini. Kami telah meminta mitra-mitra dari PBB untuk memberi kami bantuan. Kami menyatakan keadaan darurat di Harare. Ini akan memungkinkan kami mengendalikan kolera, tipus dan apapun yang sedang terjadi, untuk mengatasi masalahnya secepat mungkin,” kata Moyo.

Moyo menyatakan keadaan darurat itu dalam sebuah kunjungan ke sebuah kamp pengobatan kolera sementara di Harare. Dia mengatakan sejumlah sekolah di wilayah yang terkena dampaknya, telah ditutup sementara setelah dua siswa meninggal dunia. Sementara itu, pihak PBB juga telah turun tangan untuk membantu mengatasi permasalahan di negara Zimbabwe ini.

Baca juga:
– PBB Sebut Serangan ke Idlib Bencana Kemanusiaan Terburuk Abad 21
– Badai Mangkhut Diprediksi Bakal Landa Hongkong, Warga Bersiap Dievakuasi!

Loading...

“Kami telah memobilisasi sumber daya yang cukup signifikan dari PBB pada umumnya, dan dari UNICEF dan WHO pada khususnya. Kami juga berbicara dengan mitra-mitra kami di lapangan, DFID, dan lain-lain untuk memobilisasi lebih banyak sumber daya. Kami juga telah memberitahu kantor regional dan markas besar karena kami tahu ini adalah isu yang sangat serius, yang memerlukan investasi yang cukup besar untuk mengendalikan wabah ini. Kami bekerja keras untuk membantu pemerintah Zimbabwe,” kata Mohamed Ag Ayoya, Perwakilan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) untuk PBB.