Inikah Sosok Profesor Yang Mutilasi Tubuh Khashoggi?

Inikah Sosok Profesor Yang Mutilasi Tubuh Khashoggi

Inikah Sosok Profesor Yang Mutilasi Tubuh Khashoggi

Hariannusantara.comKasus hilangnya jurnalis Arab, Jamal Khashoggi sejak dua pekan lalu kini mulai menemui titik terang. Nama Salah Muhammad al-Tubaigy menjadi sorotan internasional setelah dikaitkan dengan hilangnya Khashoggi. Dalam rekaman yang beredar, ia disebut menjadi sosok penting pelaku mutilasi Khashoggi. Sumber Middle East Eye yang mendengar rekaman itu mengatakan, al-Tubaigy melakukan aksi kejinya sambil mendengarkan musik memakai earphone.

Ia pun meminta teman-temannya yang lain untuk melakukan hal sama. Rekaman itu belum bisa terkonfirmasi kebenarannya. Namun Pejabat Saudi telah berulangkali membantah ada pembunuhan di gedung konsulat. Sumber Turki mengatakan kepada New York Times  bahwa Tubaigy dilengkapi dengan alat gergaji tulang saat menjalan aksinya. Ia terdaftar sebagai Presiden Perhimpunan Patologi Forensik Saudi. Ia juga anggota dari Asosiasi Forensik Patologi Saudi.

Pada 2014, surat kabar Saudi berbasis di London, Asharag al-Awsat mewawancarai Tubaigy tentang ‘klinik berjalan’ yang memungkinkan koroner bisa melakukan autopsi dalam waktu tujuh menit untuk mengetahui penyebab kematian jamaah haji. Surat kabar itu menyebut, ‘klinik berjalan’ itu didesain oleh Tubaigy dan bisa dipakai untuk alasan keamanan. Tubaigy (47 tahun), juga merupakan profesor di bidang barang bukti kejahatan di Universitas Naif Arab di Bidang Ilmu Keamanan. Ia memimpin kelas master untuk mengindetifikasi tulang lewat analisis DNA.

Baca juga:
– Terungkap! Jurnalis Arab, Jamal Khashoggi Dibunuh Dan Dimutilasi
– Presiden Turki Pastikan Bakal Usut Kasus Hilangnya Khashoggi

Loading...

Al-Tubaigy yang juga diidentifikasi sebagai kepala forensik di departemen keamanan publik Saudi merupakan satu dari 15 personel Saudi yang tiba di Ankara bersamaan dengan hilangnya Khashoggi. Ia datang ke Turki menggunakan pesawat jet pribadi. Belum ada konfirmasi resmi dari Tubaigy ihwal tudingan ini. ABC News melaporkan, Tubaigy mendapat pelatihan di Victorian Institute of Forensic Medicine di Melbourne pada 2015 atas sponsor dari Pemerintah Saudi.